Main Panjat Dinding di Bremgra
Friday, August 09, 2019
Suka gemas nggak sih, kalau anak bolak-balik minta pinjam gadget buat main game atau nonton video online? mrsBuckwheat juga geregetan. Bukan apa-apa, sayang matanya saja... V juga gitu, pagi-pagi baru melek tau-tau "Mama, aku boleh pinjam nggak?". Hm.. Mungkin mottonya bangun tidur kuterus pinjam gadget. Mandi mah kapan-kapan..
Beruntung gue nemu postingan Mbak Amesh di akun IG-nya @dreamesh, tentang Bremgra Indoor Wall Climbing Gym. Pertama lihat, kesannya "Wih, seru sekali!". Habis itu baru deh mikir. Wall climbing? Emang gue berani? Emangnya V berani? Secara gue lumayan takut ketinggian dan super pemilih sama tempat yang tinggi-tinggi. Gue cuma bisa manjat pagar, naik roller coaster ukuran sedang (pernah naik yang besar, semacam penyiksaan ya..), sunbathing sambil dengarin radio di atap rumah (jaman kuliah), naik wahana Kicir-Kicir dan Kora-Kora di Dufan, dan wahana-wahana tinggi baru lainnya berkursi dengan sandaran karena penasaran beneran seram atau nggak, tapi wahana yang dilontar juga ogah deh gue...
Nah, V gimana? Sementara mamaknya lumayan cemen, anaknya......ternyata sedikit menyerap kecemenan itu. Dia...ketularan fobia cicak. Nggak heran, lha wong dari lahir hampir setiap hari seharian berdua saja. Mungkin karena gue terlalu panik sewaktu lihat cicak. Untungnya, V masih berani sama reptil tanpa kaki. Untuk urusan ketinggian, V memang takut ketinggian. Dia tahu pasti itu, begitu juga gue. Namun, adakalanya dia berani melakukan hal-hal yang gue takut, seperti: naik Bianglala dan putar-putarin tempat duduknya, dan berani jalan/lari/lompat di lantai kaca yang tinggi. Malah suka jahil godain gue T_T.
Demi mencegah penularan fobia dan kecanduan game/Y***** lebih lanjut, akhirnya gue ajak V ke Bremgra Indoor Wall Climbing Gym. Sebelumnya, gue tunjukin dulu ke V contoh gambar dinding panjat di akun IG Bremgra. Supaya adil, gue kudu ikutan manjat.
Bremgra terletak di Jl. Cilenggang Raya No. 123, Serpong alias BSD. Gedungnya berwarna krem dan cukup besar terlihat dari balik tanaman pembatas antara jalur lambat dan jalan raya, dengan tulisan BREMGRA terpampang di tembok pagar.
Kami tiba di Bremgra pukul 10 pagi lebih sedikit. Dari pintu masuk gedung, tempat pembayaran (kasir) ada di sebelah kiri. Petugas dengan ramah menanyakan di lantai berapa kami ingin memanjat. Di bagian kiri lantai 1, ada arena panjat dengan dinding panjat standard dalam berbagai level yang cocok untuk pemula sampai pro. Di bagian kanan lantai 2, terdapat arena Fun Wall yang lebh diperuntukkan bagi anak-anak. Walaupun begitu orang dewasa juga diperbolehkan menggunakan arena Fun Wall.
![]() |
Arena panjat di Lantai 1 Bremgra terlihat dari depan kasir. |
Karena ini pertama kalinya gue dan V manjat dinding, gue pilih arena Fun Wall. Tarif week-end arena ini sebesar 125000 rupiah/ jam sudah termasuk sewa peralatan dan sepatu, berlaku untuk anak-anak maupun dewasa. Sedangkan, tarif arena panjat di lantai 1 saat week-end yaitu 150000 rupiah/ 2 jam untuk anak-anak dan 180000 rupiah/ 2 jam untuk dewasa. Sebenarnya lebih hemat sih..
Setelah bayar di kasir, kami naik ke lantai 2 melalui tangga yang ada di sebelah kanan pintu masuk. Di lantai 2 juga ada kasir. Jadi kalau memang berniat manjat di Fun Wall, bisa langsung menuju lantai 2. Dan ternyata jalur masuk ke arena Funwall ada di lantai 3 tapi saat itu tidak ada petugas di kasir depan Funwall untuk bertanya dan gue rada udik, alhasil gue dan V masuk ke arena Funwall dari jalur keluar di lantai 2 hehehehe...
![]() |
Jalur masuk Fun Wall di lantai 3, perosotan. |
Saat itu hanya ada 2 pengunjung di Fun Wall. Menurut petugas kasir lantai 1, jam 11 nanti akan ada grup 10 anak di lantai 2. Yaa..sedikit bertabrakan dengan sesi gue dan V. Arena Fun Wall dibatasi 10 anak per sesinya.
Petugas arena Fun Wall membantu V dan gue memakai harness, yaitu alat penopang tubuh yang dipasang pinggang. V menolak mengganti sepatunya dengan sepatu panjat. Dan gue, terpaksa menggunakan sepatu gue juga. Bukannya mau kompakan melainkan di arena Fun Wall tidak tersedia sepatu berukuran besar *patah hati*.
![]() |
Memakai harness |
Selanjutnya, ada instruktur yang menjelaskan cara memanjat dan cara turun. Selain itu, Fun Wall menggunakan automatic belay jadi hanya instruktur yang boleh melepaskan dan memasang tali pengaman ke harness. Menurut instruktur tarikan auto belay-nya kuat sekali, jangan takut untuk turun dengan mengandalkan auto belay. Caranya yaitu, condongkan badan ke belakang, pegang tali dengan kedua tangan secara bersamaan, lompat turun dengan menolakkan kaki ke dinding panjat setiap badan berayun mendekati dinding.
![]() |
Dinding Smiley Faces |
Dinding pertama adalah Smiley Faces. Pijakannya berupa lubang berbentuk segitiga, bujur sangkar, dan ekspresi wajah. Sembari naik, pemanjat menekan tombol untuk menyalakan lampu. V mulai gemetar di wajah yang kedua mungkin karena harus menunduk untuk mencari pijakan yang selanjutnya. Dia juga menolak turun dengan bergantung pada tali pengaman. Alhasil V harus mencari pijakan turun dengan lagi-lagi melongok ke bawah, takutnya jadi dobel. Tapi yang penting dia sudah mau naik hehe...
![]() |
Panjatan Jaring |
Yang kedua adalah panjatan berbentuk jaring. Kalau mau kompakan manjat bareng, boleh banget di jaring ini karena tersedia dua auto belay. Konon sisi sebelah kanan lebih mudah dipanjat. Di sini V manjat lumayan lebih tinggi daripada di Smiley Faces. Katanya dia sudah pernah memanjat jaring seperti ini di sekolah sebelumnya. Untuk turun dari jaring ini, cukup memindahkan pegangan tangan secara bersamaan ke tali pengaman saja. Tanpa menolakkan kaki ke jaring, yang bisa bikin tersangkut.
Dinding panjat ketiga, warnanya lucu banget. Pijakannya berbentuk balok-balok Tetris. Berhubung V minta istirahat, ya sudah... Gue saja yang manjat. Kalau di dua panjatan sebelumnya gue manjat hanya 1/2. Di sini nggak tahu kenapa, kok berani manjat sampai atas. Mungkin malu sama anak atau mau meng-encourage V. Yang pasti tangan gue sudah keringat dingin. Sewaktu siap-siap turun, pengen nangis saking takutnya tapi kok malu...
![]() |
Dinding panjat "Labyrinth" |
![]() |
Dinding panjat di Fun Wall, Bremgra |
Rupanya, pijakan dinding panjat itu akan "hilang" (menekuk ke bawah) secara bertahap setiap beberapa detik. Dari situlah asal suara-suara yang gue dengar sebelumnya.
![]() |
Maaf, fotonya kabur... |
V berani memanjat dinding ini kira-kira hingga pijakan kakinya setinggi dua kali tinggi badannya. Untuk turun, setelah dibujuk-bujuk, dia mau bergantung di auto belay.
Di area Fun Wall ini ada total 10 dinding panjat, belum termasuk dua jaring panjat. Selain itu, ada juga 3 permainan uji nyali (yang gue dan V belum berani main), yaitu meniti balok pijak seperti Barongsai, menyusun balok, dan entah apa namanya itu... Pemain akan memakai harness dan tali pengaman lalu melompat ke arah samsak, memeluknya, dan meluncur turun sambil terus memeluk samsak. Kedengarannya romantis memang. Sayangnya, romantisme itu hilang begitu gue mendongak ke atas.
Oya, jangan takut bertanya dan meminta pengarahan dari instruktur. Instrukturnya sangat ramah, sopan, dan informatif, juga mahir panjat dinding. Gue sampai bengong waktu instruktur kami waktu itu memanjat dinding hanya dalam 5 detik.
Selain area panjat dinding di lantai 1, dan Fun Wall di lantai 2, di Bremgra juga terdapat kafe dan sirkuit Go-cart. Jika orangtua hanya ingin mengawasi anak-anaknya yang sedang asyik bermain Go-Cart di lantai 1 dan panjat dinding di Fun Wall, mereka bisa kongkow di kafe yang terletak di lantai 2. Sedangkan, area panjat dinding lantai 1 dapat dilihat dari mezanin antara lantai 2 dan lantai 3.
Secara keseluruhan, V cukup menikmati bermain di Bremgra. Saat istirahat, biasanya dia main perosotan dari lantai 3 ke lantai 2. Senang rasanya jika bisa mengatasi ketakukan sendiri, yang tadinya kaki gue selalu melemas dan mendarat pelan dengan bokong. Akhirnya bisa mendarat mulus dengan berdiri tegak. Yang tadinya V menolak memakai auto belay, sampai akhirnya dia mau mencoba.
Gue sempat mengira dia kapok diajak ke sini. Tiba-tiba, seminggu yang lalu dia mengajak gue manjat di Bremgra lagi.
Disclaimer:
- Non sponsorship post
- All the pictures are mine (captured by me and V). Unless, it's stated otherwise.
0 comments