Belanja Online Tanaman

Saturday, September 14, 2019



Partner saya (Buckwheat) biasanya paling getol ngereview produk-produk kecantikan yang dia beli secara online. Kali ini, saya juga mau ikutan ngereview belanja online, tapi yang saya beli bukan make up, melainkan tanaman! Taraaaaa….

Sedikit cerita dulu ya, kenapa saya jadi keranjingan beli benih, bibit, tanaman dan alat-alat berkebun, bahkan sampai menggeser alokasi dana belanja baju, hehehe…

Pertama, ayah ibu saya hobi berkebun. Dulu, rumah mungil kami berlokasi di ujung, dan ada sisa halaman yang tidak terlalu sempit. Halaman tersebut diisi berbagai jenis tanaman hias dan buah. Tapi saya belum tertarik ikutan berkebun (paling ya sesekali ditugasi menyiram dan menyapu daun-daun yang rontok), karena belum paham manfaatnya, yang saya rasakan hanya rumah saya sejuk.

Beberapa tahun belakangan saya banyak terpapar informasi terkait gaya hidup sehat. Diantaranya seputar pentingnya asupan berupa sayur-sayuran dan buah-buahan. Ternyata, tidak semua harga asupan tersebut tergolong murah (untuk ukuran saya). Padahal, di masa itu saya sebatas corporate slave kelas sudra yang juga anggota jamaah ngirit-iyah garis keras, hahaha. Lalu, bagaimana caranya untuk memangkas budget belanja sayur, rempah dan buah-buahan. Yang memungkinkan ditanam, ya tanam sendiri dongggg… Aha!

Sebetulnya, sudah ada beberapa pohon yang ditanam oleh ayah saya, yang tidak terbayang dapat tumbuh subur. Ditambah lagi, banyak tanaman-tanaman ‘lucu’ yang dijual melalui instagram, dan hampir tiap hari saya mampir di akun-akun tersebut. Awalnya sih window shopping doang, lama-lama jadi gatel juga ingin beli.

Jadilah, beberapa bulan lalu, kali pertama saya beli benih tanaman tomat dan cabai di @mgb_gardenshop. Kok tomat, jeng? Di pasar yang sudah matang juga banyak. Iya, tapi tidak semua jenis. Ini, saya beli 11 jenis tomat lho. Iya, sebelas! Selama ini saya hanya mengenal 3 jenis, ternyata masih ada banyak dan saya penasaran. Hahaha..

Ini beberapa benih tomat yang saya beli dari @mgb_gardenshop, sisanya ada benih tanaman lain, ada yang dikasih teman, ada yang dapat dari give away.


Oya, mbak pemilik toko ini juga sering bikin Give Away. Saat dia mau pindah ke Australia, benih dan koleksi tanamannya dibagi-bagi. Saya juga kebagian sejumlah benih. Makasih ya mba! 

Setelah belanja benih, saya menemukan lagi akun jual tanaman online. Toko ini jual keluarga Berries guys! Jenis tumbuhan yang dari dulu bikin saya penasaran. Lokasinya di Jawa Timur. Saya beli langsung empat tanaman :  strawberry, raspberry, mulberry plus baby rose

Awalnya, saya beli tanaman-tanaman tersebut juga bukan karena sekedar suka saja, tapi juga penasaran. Karena dulu umumnya, beli tanaman kan langsung alias offline, macam mana ini dikirim melalui ekspedisi, mengemasnya pun seperti apa. Biar ngga penasaran, ya belilah jadinya.

Saat datang, empat tanaman ini ada dalam satu paket seberat dua kilogram. Ternyata, per tanaman, media tanamnya dikurangi, sehingga bisa lebih ringan dan ringkas. Kemudian bagian bawah dibungkus polybag, lalu dibalut kertas koran, terakhir dikemas lagi dengan kardus.


Seperti ini pengemasannya. Bagian luar (kardus) sudah saya bongkar, bagian dalamnya seperti ini, tanaman dibungkus oleh koran dan media tanam dikurangi, setelah lebih ringan dan ringkas.

Begitu unboxing, tanaman-tanaman ini tampak kelelahan. Meski media tanamnya masih lembab (mungkin sebelum dikirim diberi lebih banyak air dulu, biar ngga kehausan), daun-daun dan bunganya lunglai, tapi ngga mati ya. Menurut saya sih ya wajar, tanaman dibungkus, perjalanan jauh dan panas. Buru-buru deh pindah ke pot dan disiram, biar mereka ceria kembali.

Ngga lama setelah belanja di toko tersebut, adalagi toko online lain bernama @kebunnyabinarbumi. Sebelumnya saya sudah sering lihat unggahan pohon-pohon buah di akun ini, tapi belum terlalu ngiler, tiba-tiba pemilik menguanggah pohon blueberry. Waahhhhh.. saya yang ingin sekali punya tanaman seri keluarga Berries langsung semangat buat memboyong pulang. Selain manfaatnya banyak, harga buah berries family ini di supermarket tergolong mahal. 

Hoho.. godaan banget ini. Saya tanya ke Mba Wita, pemilik lapak tersebut. Harga pohon Rp 375.000, biaya packing Rp 5.000, ongkir Rp 34.000 x 3 kg. Total Rp 375.000 *clegug *kekepinkartuATM *tidaktidaktidak *drama hahaha… 

Akhirnya, saya tetap beli, dengan menggeser budget belanja baju dan jajan dan nonton dan ngopi-ngopi. Wkwkwkwkw… 

Mungkin, ada teman-teman yang juga mulai terpikat dengan serunya berkebun dan ingin membeli benih, bibit atau tanamannya secara online. Saya ada sejumlah tips.

Tips Belanja Tanaman Secara Online

1.       Pilih Penjual yang Amanah

Saya bukannya suudzon ya, tapi waspada. Namanya juga media sosial, dunia maya. Kalau tidak ekstra hati-hati, salah-salah malah kena zonk.

Sebelum membeli, saya cek feed IG-nya, stories-nya, komentar-komentarnya, lokasi toko atau kebun offline-nya. Biasanya, toko-toko tanaman online ini satu dengan yang lain saling follow, saling memberi like, saling support. Mungkin karena pada dasarnya, mereka memang mencintai dunia tanam menanam, jadinya juga happy kalau lihat tanaman cantik-cantik.

2.       Aktif Bertanya

Tanaman memiliki karakter dan cara penangannya masing-masing. Baiknya menggunakan media apa, lebih suka diletakkan di tempat yang teduh atau full matahari, penyiraman berapa kali sehari, pemupukannya bagaimana dan lain-lain.

Sebelum membeli, ada baiknya kita cari-cari informasi terkait tanaman yang akan kita adopsi. Bisa baca-baca buku khusus tanaman tersebut atau mudahnya ya googling dan nge-youtube. Selain itu, saya juga merasa lebih afdhol, kalau ditambah dengan bertanya langsung ke penjualnya.

Penjual yang baik hati dan murah ilmu, biasanya membekali konsumen dengan sejumlah keterangan. Seperti saat saya membeli benih di @mgb_gardenshop dan blueberry di @kebunnyabinarbumi.

Saat saya bertanya masalah media tanam, Mba Wita sudah langsung menjabarkan sampai 5 alinea. Mulai dari media, penyiraman, ukuran pot sampai pemupukan. Sepertinya, dia sudah hafal pertanyaan-pertanyaan apa saja sering diajukan oleh para pembeli. Bagi saya yang pemula, penjelasan-penjelasan tersebut sangat membantu sekali.

Menurut saya sih, harusnya juga tidak apa-apa kalau pembeli aktif bertanya. Selama bertanyanya juga santun dan pertanyaan ngga yang receh banget, hehe. Karena sebagai pemula yang minim pengalaman, meski sudah baca-baca, kadang juga tetap ada yang masih terlewat atau memang belum paham. Tapi ya aktiflah juga membaca, apalagi kalau keterangan sudah dibagikan melalui pesan WA secara langsung. Beda lagi kalau penjual membagikan di IG story dan kita belum baca.

3.       Siapkan Media

Pastikan ke penjual, kapan paket tanaman dikirim dan perkiraan sampai. Sebelum paket sampai, siapkan media tanam, yang jenis dan takaran perbandingannya sudah dikonsultasikan ke penjual.

Sehingga, begitu sampai, bisa langsung kita tanam. Tidak perlu menunggu beli pot, cari media tanam, campur dengan pupuk. Apalagi kalau sampai tunggu dua, tiga hari baru ditanam. Khawatirnya tanaman keburu layu dan mati. Kan, jadi sedih.

4.       Berdoa

“Kok tanamanku ngga sesubur dan berbuah lebat kayak tanamannya babeh ya? Padahal saya memperlakukan sesuai instruksi,” tanya saya.

“Kamu pas menanam, berdoa ngga?,” jawabnya.

*kemudian hening .

Hueheuheee… iya saya lupa berdoa saat menanam, lupa meminta pada Pemilik semesta. Dan.. Ternyata ini juga kunci.

Nah, itu dia sekelumit pengalaman seri berkebun saya as a rookie gardener. Semoga bermanfaat buat teman-teman. Bila ada yang kurang atau informasi yang kurang tepat, bisa bantu koreksi dan saling berbagi ilmu ya... terima kasih.











You Might Also Like

0 comments

Blogger Perempuan